Kota Pekalongan – DesaNews.co – Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan kini menorehkan capaian luar biasa dengan terbebasnya wilayah ini dari genangan banjir dan rob meski beberapa hari terakhir Kota Pekalongan diguyur hujan dengan intensitas tinggi. Setelah bertahun-tahun bergulat dengan masalah banjir akibat limpasan air laut maupun curah hujan yang tinggi, Pemerintah Kota Pekalongan berhasil menerapkan sistem penanganan banjir dan rob yang terpadu dan inovatif.
Program ini melibatkan pembangunan tanggul laut, bendung gerak Sungai Lodji, peningkatan dan penataan kapasitas drainase, hingga operasional pompa-pompa air. Kolaborasi dengan masyarakat juga menjadi kunci keberhasilan, di mana warga dilibatkan dalam edukasi pengelolaan air dan kebersihan saluran.
Camat Pekalongan Utara, Wismo Aditiyo mengaku bersyukur bahwa, semua program kolaborasi yang dilakukan pemerintah untuk penanganan banjir dan rob di wilayah Kecamatan Pekalongan Utara berdampak positif dan mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat. Bahkan, pada Senin malam, 20 Januari 2025 lalu Kota Pekalongan terjadi hujan lebat, di 7 kelurahan yang ada di Kecamatan Pekalongan Utara sudah tidak ada lagi genangan banjir dan rob (kering).
“Pada prinsipnya, apa yang sudah dilakukan dan dibangun pemerintah, hasilnya sesuai apa yang direncanakan. Kuncinya adalah setelah pembangunan infrastuktur penanganan banjir dan rob ini dibangun, maka semuanya harus bersama-sama melakukan perawatan keberlangsungan infrastruktur tersebut,”ucap Wismo, Kamis (23/1/2025).
Menurutnya, tidak hanya pemerintah saja, tapi masyarakat juga wajib bergotong-royong memelihara sistem saluran drainase, pengelolaan sampah, kebersihan lingkungan, agar rumah-rumah pompa menjadi tempat yang steril dan bebas sampah, sehingga bisa mengoptimalkan kinerja dari pembuangan limpasan air hujan. Pembangunan bendung gerak Sungai Lodji juga dinilai efektif mampu menahan dan menjaga elevasi air, dimana dalam sistemnya bisa diatur ketinggian bendungnya.
“Alhamdulillah, di 7 kelurahan yang ada di wilayah Kecamatan Pekalongan Utara saat ini sudah aman semua. Benar-benar masyarakat saat ini sudah paham apa yang direncanakan pemerintah ternyata hasilnya dirasakan langsung oleh mereka. Ini bagus, sehingga masyarakat tidak khawatir menghadapi bencana banjir, mereka bisa fokus kegiatan lain seperti kegiatan ekonomi, pendidikan, kesehatan maupun yang lainnya,”ungkapnya.
Disampaikan Wismo, untuk inventarisasi tanggul-tanggul di wilayah Kecamatan Pekalongan Utara semua sudah baik, namun yang perlu dilakukan penguatan tanggul berikutnya adalah tanggul Bremi-Meduri.
“Sebab, di tanggul Sungai Bremi-Meduri sementara masih menggunakan tanggul sementara berupa sandbag dan sebagainya. Akan tetapi, pantauan yang kami lakukan pada Malam Selasa kemarin, kondisi tanggul sandbag itu pun masih cukup bagus. Meski ada limpasan tapi itu tidak terpengaruh sama sekali ke pemukiman warga khususnya di Pabean. Ini yang perlu ditingkatkan menjadi tanggul-tanggul hard revetment seperti yang ada di tanggul Sungai Lodji maupun Sungai Banger,”tegasnya.
Keberhasilan sistem penanganan banjir dan rob yang dibangun pemerintah itu dirasakan manfaatnya oleh salah seorang warga Kampung Bugisan RT 05 RW 01, Ahmad Arifin. Menurut Arifin, kondisi kampungnya saat ini sudah jauh lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dimana di wilayahnya kini sudah mengering dan bebas banjir dan rob. Ini bukti keefektifan sistem penanganan banjir dan rob terpadu yang telah dibangun oleh pemerintah setempat.
“Disini pompanya sudah berfungsi dan sudah ada bendung, jadi walaupun hujan deras, Alhamdulillah Kampung Bugisan sudah aman dari banjir dan rob. Kalau tahun-tahun sebelum sistem penanganan banjir dan rob dibangun, ketika hujan lebat, kami sudah was-was dan khawatir akan banjir tinggi yang menggenangi kampung kami,”terang Arifin.
Arifin menyampaikan terimakasih kepada jajaran Pemerintah Kota Pekalongan, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat yang telah membangunkan sistem penanganan banjir dan rob di Kota Pekalongan, sehingga kampungnya sudah tidak lagi banjir dan rob.
“Harapan kami, karena di kampung kami masih ditunjuk Program Konsolidasi Tanah oleh Pemkot dan BPN, mudah-mudahan bisa dituntaskan tahun ini agar selain sudah tidak banjir dan rob, kampung kami juga bisa lebih tertata rapi dan bebas kumuh,”pungkasnya.
(WastoMB)